Jumat, 27 Agustus 2010

Tugas Mikrobiologi

Materi diskusi kelompok untuk kelas X TPHP1 SMK Negeri 2 Kota Tangerng.

  1. Mengapa pada saat praktek di lab. Mikrobiologi siswa dilarang untuk makan, minum dan merokok.
  2. Diskusikan mengapa penggunaan desinfektan pada meja kerja sangat perlu saat sebelum dan sesudah praktek mikrobiologi.
  3. Mengapa memakai sepatu sangat penting saat praktek.
  4. Bagaimanakah penanganan yang tepat bagi siswa yang tidak hadir saat praktek dan atau sering terlambat. 
Hasil diskusi ditulis rapi pada kertas HVS folio dan siapkan perwakilan siswa untuk presentasi di kelas.

Rabu, 25 Agustus 2010

MATERI DISKUSI K3 LH UNTUK KELAS X TPHP SMKN 2 KOTA TANGERANG

Diskusikan dengan kelompokmu:

Masalah-masalah apa yang mungkin (berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja) bisa terjadi di negara yang industrinya maju.

Siapkan makalah singkat hasil diskusi kelompok untuk dipresentasikan antar kelompok.

Rabu, 11 Agustus 2010

PRAKTEK PENGENALAN ALAT

PENGENALAN ALAT

Kompetensi : Siswa mengenal dan mengetahui fungsi dari tiap-tiap alat.
Berikut daftar alat-alat mikrobiologi yang perlu dikenal:
Alat-alat elektrik
1. Mikroskop cahaya
2. Mikroskop stereo
3. Autoklaf elektrik
4. Incubator
5. Hot plate & stirrer
6. Colony counter
7. Biological Safety Cabinet (BSC)
8. Mikropipet

Alat-alat gelas dan keramik
1. Cawan Petri
2. Pipet ukur
3. Pipet tetes
4. Tabung reaksi
5. Labu Erlenmeyer
6. Glass beads
7. Mortar & pestle
8. Beaker glass
9. Buncen burner
10. Gelas ukur
11. Batang L / Drugalsky
12. Tabung durham

Alat-alat non gelas
1. Jarum inokulum / ose
2. Pinset
3. Rubber bulb
4. pH meter universal
5. Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope)

Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya. Dengan mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda dengandiameter lebih kecil dari 0,1 mm. berikut merupakan uraian tentang cara penggunaan bagian-bagiandan spesifikasi mikroskop cahaya merk Olympus CH20 yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi.

Bagian-bagian Mikroskop:
1. Eyepiece / oculars (lensa okuler) : Untuk memperbesar bayangan yang dibentuk lensa objektif
2. Revolving nosepiece (pemutar lensa objektif) : Untuk memutar objektif sehingga mengubah perbesaran
3. Observation tube (tabung pengamatan / tabung okuler)
4. Stage (meja benda) : Spesimen diletakkan di sini
5. Condenser (condenser) : Untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa objektif
6. Objective lense (lensa objektif) : Memperbesar spesimen
7. Brightness adjustment knob (pengatur kekuatan lampu): Untuk memperbesar dan memperkecil cahaya  
    lampu
8. Main switch (tombol on-off)
9. Diopter adjustmet ring (cincin pengatur diopter):
    Untuk menyamakan focus antara mata kanan dan kiri
10. Interpupillar distance adjustment knob (pengatur jarak interpupillar)
11. Specimen holder (penjepit spesimen)
12. Illuminator (sumber cahaya)
13. Vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal): Untuk menaikkan atau menurunkan object glass
14. Horizontal feed knob (sekrup pengatur horizontal) : Untuk menggeser ke kanan / kiri objek glas
15. Coarse focus knob (sekrup fokus kasar):
       Menaik turunkan meja benda (untuk mencari fokus) secara kasar dan cepat
16. Fine focus knob (sekrup fokus halus): Menaik turunkan meja benda secara halus dan lambat
17. Observation tube securing knob (sekrup pengencang tabung okuler)
18. Condenser adjustment knob (sekrup pengatur kondenser): Untuk menaik-turunkan kondenser

Prosedur Operasi
1. Menyalakan lampu
    a. tekan tombol on (8)
    b. atur kekuatan lampu dengan memutar bagian (7)
2. Menempatkan spesimen pada meja benda
    a. Letakan objek glas diatas meja benda (4) kemudian jepit dengan (11). Jika meja
        benda belum turun, diturunkan dengan sekrup kasar (15)
    b. Cari bagian dari objek glas yang terdapat preparat ulas (dicari dan diperkirakan
        memiliki gambar yang jelas) dengan memutar sekrup vertikal dan horizontal (13) dan (14)
3. Memfokuskan
    a. Putar Revolving nosepiece (2) pada perbesaran objektif 4x lalu  putar sekrup kasar (15) sehingga    meja benda bergerak ke atas untuk mencari fokus
    b. Setelah fokus perbesaran 4 x 10 didapatkan, maka putar (2) pada
        perbesaran selanjutnya yaitu perbesaran objektif 10x. kemudian
        putar sekrup halus (16) untuk mendapatkan fokusnya
    c. Lakukan hal yang sama jika menggunakan perbesaran yang lebih tinggi

  Berikut adalah tabel yang menunjukan jarak antara spesimen dengan lensa objektif jika okus telah  didapatkan
Perbesaran
objektif :  4x 10x 40x 60x
Jarak A
(mm)        29 6,3 0,53 0,29
Catatan: Setelah mendapatkkan fokus pada perbesaran tetentu, misal 40x, dan ingin memutar objektif ke perbesaran 100x, maka meja benda tidak perlu diturunkan dan tidak perlu khawatir bahwa lensa objektif akan menggesek cover glass karena terdapat sisa jarak A yang lebih kecil antara cover glass dengan lensa objektif (lihat tabel diatas).

4. Tambahan
    a. Jika perlu interpupillar distance adjustment knob (10) dapat digeser, hal ini
        akan mengubah dua bayangan yang akan diterima oleh 2 mata menjadi gambar
        yang tunggal sehingga sangat membantu dalam mengatasi kelelahan mata
    b. Jika perlu diopter adjustment knob (9) dapat diatur untuk memperoleh
        bayangan focus yang seimbang antara mata kanan dan kiri
    c. Pengaturan condenser (5) akan memperjelas bayangan yang tampak dengan
        mensetting pada posisi tertinggi (cahaya penuh)

Perbesaran total
Ukuran specimen yang diamati dapat diperoleh dengan mengalikan perbesaran lensa okuler dengan lensa objektif. Misal = Okuler (10x) x Objektif (40x) = 400x Penggunaan minyak imersi Semakin kecil nilai daya pisah, akan semakin kuat kemampuan lensa untuk memisahkan dua titikyang berdekatan pada preparat sehingga struktur benda terlihat lebih jelas. Daya pisah dapat diperkuat dengan memperbesarkan indeks bias atau menggunakan cahaya yang memiliki panjang gelombang (λ) pendek. Biasanya dapat digunakan minyak imersi untuk meningkatkan indeks bias pada perbesaran 10 x 100
a. Jika fokus pada perbesaran 10 x 40 telah didapatkan maka putar ke perbesaran objektif 100x
b. tetesi minyak imersi 1 – 2 tetes dari sisi lensa
c. Jika telah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan lensa objektif 100x dengan     kertas lensa yang dibasahi xylol 1 2 1 2

 Mikroskop stereo (Zoom Stereo Microscope)
Mikroskop ini berfungsi untuk melihat objek yang membutuhkan perbesaran tidak terlalu besar. Di laboratorium Mikrobiologi, mikroskop stereo biasanya digunakan untuk mengamati secara detail bentuk koloni dan jamur. Berikut merupakan uraian tentang mikroskop stereo yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi yaitu Zoom Stereo Microscope, Olimpus SZ3060.
1. Oculars eyepiece (lensa okuler)
2. Diopter adjustment ring (cincin pengatur
    diopter)
3. Zoom control knob (sekrup pengatur
    pembesaran)
4. Focusing knob (sekrup pengatur fokus)
5. Stage plate (pelat tempat specimen
     diletakkan)
6. Stage clip (penjepit spesimen / preparat)

Prosedur operasi
1. Letakkan spesimen / preparat di stage plate (5), jepit jika perlu
2. Atur perbesaran pada perbesaran terkecil dengan memutar Zoom Control
    Knob (3) kemudian dicari fokusnya dengan memutar Focusing Knob (4)
3. Jika ingin mendapatkan bayangan yang lebih besar, putar Zoom Control Knob
    (3) ke perbesaran yang lebih tinggi kemudian dicari fokusnya

Mikroskop ini memiliki pilihan perbesaran:
Okuler Objektif total
10 x
0,67 x 6,7 x
0,9 x 9 x
1 x 10 x
2 x 20 x
4 x 40 x

 Autoklaf (Autoclave)
Diagram autoklaf vertical
1. Tombol pengatur waktu
    mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap
3. pengukur tekanan
4. kelep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (dH2O)
9. Sekrup pengaman
10. batas penambahan air
Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC.

Cara Penggunaan :
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air
    kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas
    tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka
    tutup harus dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap
    yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
5. Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf
    dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup
    (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai
    sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen
    turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure
    gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan
    keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.

 Inkubator (Incubator)
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini
dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042
misalnya adalah 10-70oC..

Hot plate stirrer dan Stirre bar
Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan
pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS® misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.

Colony counter
Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.

Biological Safety Cabinet
Biological Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Prosedur penggunaan BSC seri 36212,
Purifier™ Biological Safety Cabinet dari LABCONCO yang dimiliki laboratorium mikrobiologi adalah sebagai berikut:
1. Hidupkan lampu UV selama 2 jam,
    selanjutnya matikan segera sebelum mulai bekerja
2. Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah
3. Nyalakan lampu neon dan blower
4. Biarkan selama 5 menit
5. Cuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal / alkohol 70 %
6. Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70 % atau desinfektan yang cocok dan biarkan menguap
7. masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload)
    karena memperbesar resiko kontaminan
8. Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke BSC sedemikian rupa sehingga
    efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril
9. Jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi
    gunakan yang berbahan bakar gas.
10. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja
11. setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari BSC
12. Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70 % dan biarkan menguap lalu
      tangan dibasuh dengan desinfektan
13. Matikan lampu neon dan blower

Mikropipet (Micropippete) dan Tip
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 μl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1μl sampai 20 μl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 μl.
dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.

Mikropipet tip
Cara Penggunaan :
1. Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk
    memastikan lancarnya mikropipet.
2. Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.
3. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan lebih ke dalam lagi.
4. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob
     maka cairan akan masuk ke tip.
6. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.
7. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan semaksimal
     mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.
8. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip
     akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat tambahan yang
     berfungsi mendorong tip keluar.

Cawan Petri (Petri Dish)
Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan
cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.

Pipet Ukur (Measuring Pippete)
Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan menikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar.

Pipet tetes (Pasteur Pippete)
Fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl / NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dll.

Tabung reaksi (Reaction Tube / Test Tube)
Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk
menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Untuk alas an efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap tabung.

Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)
Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang. Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb.

Gelas ukur (Graduated Cylinder)
Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.

Batang L (L Rod)
Batang L bermanfaat untuk menyebarkan cairan di permukaan agar supaya bakteri yang tersuspensi
dalam cairan tersebut tersebar merata. Alat ini juga disebut spreader.

Mortar dan Pestle
Mortar dan penumbuk (pastle) digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan materi cuplikan, misal daging, roti atau tanah sebelum diproses lebih lanjut.

Beaker Glass
Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media media, menampung akuades dll..

Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)
Salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar bunsen. Api yang menyala dapat membuat aliran udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut terbakar dalam pola aliran udara tersebut. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas). Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau metanol.

Glass Beads
Glass Beads adalah manik-manik gelas kecil yang digunakan untuk meratakan suspensi biakan dengan menyebarkan beberapa butir di atas permukaan agar dan digoyang merata. Glass beads digunakan pada teknik spread plate yang fungsinya sama dengan batang L atau Spreader.

Tabung Durham
Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara).

Jarum Inokulum
Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan
streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating). Jarum inokulum ini akan sangat bermanfaat saat membelah agar untuk preprasi Heinrich’s Slide Culture.

Pinset
Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya adalah untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik.

pH Indikator Universal
Berguna untuk mengukur/mengetahui pH suatu larutan. Hal ini sangat penting dalam pembuatan media karena pH pada media berpengaruh terhadap petumbuhan mikroba. Kertas pH indikator dicelupkan sampai tidak ada perubahan warna kemudian strip warna dicocokkan dengan skala warna acuan.

Pipet Filler / Rubber Bulb
Filler adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai
bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia. Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran
memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.

TATA TERTIB DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

Mohon agar di copy ke buku catatan untuk kelas XI TPHP dan X TPHP

TATA TERTIB PRAKTIKUM

Untuk menjaga keamanan:

1. Praktikan harus telah mengenakan jas lab saat memasuki laboratorium dan bekerja dengan peralatan di    laboratorium untuk menghindari kontaminasi dan terkena khemikalia.
2. Dilarang keras makan, merokok dan minum di laboratorium.
3. Sebelum dan sesudah bekerja, meja praktikum dibersihkan dengan desinfektan
4. Praktikan berambut panjang harus mengikat rambutnya sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kerja dan menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan
5. Pengambilan kultur cair atau suspensi dan khemikal harus menggunakan pipet dengan bantuan filler atau menggunakan mikropipet.
6. Dilarang membuang biakan sisa atau habis pakai dan pewarna sisa disembarang tempat. Bahan tersebut harus dibuang di tempat yang telah disediakan oleh asisten/guru pembimbing.
7. Laporkan segera jika terjadi kecelakaan seperti kebakaran, biakan tumpah ada yang menelan bahan kimia, atau biakan kepada asisten/guru pembimbing
8. Jika menggunakan jarum inokulum, ujung jarum dibakar sampai memijar sesudah dan sebelum bekerja menggunakan alat ini
9. Sebelum meninggalkan laboratorium disarankan untuk mencuci tangan dengan seksama.

Untuk kelancaran praktikum

1. Praktikan diwajibkan memakai jas laboratorium sebelum memasuki laboratorium dan dilepas di luar laboratorium.
2. Praktikan wajib memakai sepatu pada saat praktikum.
3. Praktikan dilarang berbicara yang tidak perlu dan membuat gaduh
4. Memakai pakaian seragam sesuai tata tertib sekolah.
5. Praktikan yang datang terlambat lebih dari 10 menit mengganti di akhir acara.
6. Praktikan yang datang terlambat lebih dari 20 menit maka wajib inhal.
7. Kuis akan dilaksanakan pada awal acara sebelum memulai praktikum untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang dicapai.
8. Inhal kuis akan diadakan satu kali dan nilai yang diambil adalah nilai terbaik.
9. Bagi praktikan yang akan berpindah jadwal praktikum harus seizin koordinator praktikum mikro dasar  dengan menyerahkan surat pengantar paling lambat dua hari berikutnya.
10. Praktikan yang tidak hadir praktikum (absen), maka disarankan ikut inhal praktikum.
11. Praktikan akan dinilai keterampilannya selama praktikum oleh asisten/guru pembimbing.
12. Praktikan yang tidak mengikuti asistensi tanpa keterangan tidak mendapatkan nilai pretest, tapi jika ada izin tertulis maka dapat mengikuti pretest susulan.
13. Praktikan yang tidak mengikuti pengamatan harus mengikuti pengamatan susulan.
14. Laporan harus dibawa saat masuk pada praktikum sebagai syarat masuk.
15. Praktikan yang tidak membawa laporan karena tertinggal, tetap diizinkan mengikuti praktikum tetapi harus mengambil laporan yang tertinggal pada hari itu juga dan menyerahkkannya ke asisten.
16. Aturan-aturan / tata tertib yang belum tercantum akan diputuskan kemudian.